Ketika pikiran ada pada satu titik, maka tiada satu pun hal yang tak dapat dicapai
-Master Sheng Yen dg Master Ling Yuan di depan altar Master Xu Yun-
Tanya jawab antara Master Ling Yuan (Guru Master Shengyen) dengan Master Xuyun selama retret 7 hari di musim dingin tahun 1947
Master Xuyun: “Metode apa yang engkau gunakan?”
Master Ling Yuan: “Melafal nama Buddha dan menginvestigasi Ch’an. Baik Ch’an maupun Sukhavati dipraktikkan.”
X: “Bagaimana kamu bisa menginvestigasi Ch’an ketika kamu melafal nama Buddha?”
L: “Ketika saya melafal nama Buddha, di dalam kesadaran saya ada kesangsian tentang siapakah ini yang sedang melafal nama Buddha. Dengan demikian, meskipun saya melafal nama Buddha, saya juga menginvestigasi Ch’an.”
X: “Apakah ada pikiran liar ?”
L: “Bila metodenya dilaksanakan, kadang di situ juga ada pemikiran liar. Namun, ketika metodenya di lepas, pemikiran liar juga tidak muncul, hanya ada ada rasa murni dan relax-bebas”
X: “Rasa murni relax-bebas yang begitu itu adalah kemalasan, cuma seperti batu direndam air dingin! Jika orang berlatih seperti ini, maka sampai ribuan tahun, ya tetap percuma. Kamu harus mengerjakan metodemu dengan mantap dan gigih; investigasi hingga tuntas sehingga dengan jelas terlihat sepenuhnya siapa ini yang sedang melafal nama Buddha. Hanya dengan demikian engkau bisa mencapai penembusan. Kamu harus berlatih dengan tekad yang kuat.
L: “Saya dengar Guru telah memasuki samadhi selama 18 hari di Gunung Chung Nan. Waktu itu apakah ada pikiran yang masuk [ke samadhi] atau tiada-pikiran yang masuk ke samadhi?
X: “Apabila masih ada pikiran yang masuk ke samadhi, maka itu bukan di dalam samadhi. Namun jika tiada-pikiran yang masuk ke samadhi, orang itu tak lebih cuma jadi seperti patung kayu atau lempung. Letakkan pikiran pada satu titik, maka tiada satu pun hal yang tak dapat dicapai.
CATATAN MASTER LING YUAN (1902-1988)
Tanya jawab antara Master Ling Yuan (Guru Master Shengyen) dengan Master Xuyun selama retret 7 hari di musim dingin tahun 1947
Master Xuyun: “Metode apa yang engkau gunakan?”
Master Ling Yuan: “Melafal nama Buddha dan menginvestigasi Ch’an. Baik Ch’an maupun Sukhavati dipraktikkan.”
X: “Bagaimana kamu bisa menginvestigasi Ch’an ketika kamu melafal nama Buddha?”
L: “Ketika saya melafal nama Buddha, di dalam kesadaran saya ada kesangsian tentang siapakah ini yang sedang melafal nama Buddha. Dengan demikian, meskipun saya melafal nama Buddha, saya juga menginvestigasi Ch’an.”
X: “Apakah ada pikiran liar ?”
L: “Bila metodenya dilaksanakan, kadang di situ juga ada pemikiran liar. Namun, ketika metodenya di lepas, pemikiran liar juga tidak muncul, hanya ada ada rasa murni dan relax-bebas”
X: “Rasa murni relax-bebas yang begitu itu adalah kemalasan, cuma seperti batu direndam air dingin! Jika orang berlatih seperti ini, maka sampai ribuan tahun, ya tetap percuma. Kamu harus mengerjakan metodemu dengan mantap dan gigih; investigasi hingga tuntas sehingga dengan jelas terlihat sepenuhnya siapa ini yang sedang melafal nama Buddha. Hanya dengan demikian engkau bisa mencapai penembusan. Kamu harus berlatih dengan tekad yang kuat.
L: “Saya dengar Guru telah memasuki samadhi selama 18 hari di Gunung Chung Nan. Waktu itu apakah ada pikiran yang masuk [ke samadhi] atau tiada-pikiran yang masuk ke samadhi?
X: “Apabila masih ada pikiran yang masuk ke samadhi, maka itu bukan di dalam samadhi. Namun jika tiada-pikiran yang masuk ke samadhi, orang itu tak lebih cuma jadi seperti patung kayu atau lempung. Letakkan pikiran pada satu titik, maka tiada satu pun hal yang tak dapat dicapai.
CATATAN MASTER LING YUAN (1902-1988)
Labels: Pikiran
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home