Seni Strategy Perang Sun Tzu
Apa yang kita inginkan dari sebuah strategi? tentu saja hasil yang maksimal. Dalam hal ini saya akan mengupas sedikit saja garis besar untuk menjadi seorang kreator dari sebuah strategi pengembangan. saya mengatakan pengembangan bukan kemenangan, mengapa saya tidak mengatakan kemenangan secara gamblang? karena kemenangan memiliki banyak pengertian yang sangat luas.
Tapi, jika anda terlibat dalam sebuah sirkulasi sistem yang menuntut anda untuk memulai sebuah strategi dalam hal pengembangan dan penguasaan jaringan kerja, mau tidak mau anda harus bisa menjadi jendral dalam sistem itu sendiri.
Gunakan strategi sun tzu untuk mengawali konsep anda. oke… sekarang kita bahas secara singkat dan mudah-mudahan jelas.
Begini…,
Strategi Seni Perang Sun Tzu, yang sangat hebat itu! Sun Tzu menegaskan, perang adalah masalah yang sangat fundamental bagi sebuah negara. Perang itu menyangkut hidup atau matinya rakyat. Perang, menunjukkan keperkasaan atau kerapuhan pemimpin negara. Perang, juga menentukan kejayaan atau keruntuhan sebuah negara.
Jadi, sebelum memutuskan perang, kekuatan negara dan situasi medan pertempuran harus dipelajari dengan sangat hati-hati, sangat saksama, akurat, dan menyeluruh.
Begitu pentingnya sebuah perencanaan, sehingga Sun Tzu meletakkan penyusunan rencana dalam bab pertama karyanya itu. Judul aslinya adalah she chi bien, yang dapat diartikan Bab Menyusun Rencana.
Sun Tzu mengatakan, setidaknya ada 5 faktor yang harus dikuasai sebagai dasar dalam menyusun rencana perang. Yaitu; Tao, Thien, Tie, Ciang, dan Fak. Apa maksudnya?
1. Tao, faktor moral. Jika pemimpin negara mendapat dukungan moral dari rakyat, maka rakyatnya pasti siap bertempur dan akan rela berkorban. Dalam hal ini anda harus bisa menjadi seorang manager yang mampu dicintai, disegani dan mampu menguasai beberapa karakter supervisor-supervisor dan marketing anda menjadi satu kekuatan yang memiliki satu suara yaitu mendukung misi anda dan mengakuai bahwa dibawah kepemimpinan anda, mereka bisa mengemban tugas mereka.
2. Thien, faktor langit. Menyangkut cuaca, musim, gelap-terang, peluang, dan timing. dengan kata lain, anda harus dapat memilih waktu yang tepat dengan perhitungan yang matang dalam menentukan pembangunan awal semua kreativitas dan rencana-renacana aktivitas anda. misalnya untuk memulai pembangunan pos-pos khusus yang harus anda jadikan posko serangan diwilayah-wilayah calon jajahan anda. sorry sedikit exstrim dengan kata jajahan. dalam hal ini posko itu bisa berarti cabang, satelit, orbit atau apapun namanya.
3. Tie, faktor geografi, jarak, dan terjalnya medan pertempuran. – anda harus mampu mengkalkulasi kemungkinan2 faktor yang dapat menjadi penghambat aktivitas serangan anda. yang lebih condong ke strategis tidaknya wilayah yang akan anda kuasai, sisi deman itu sendiri, juga sisi efek radius terjauh dan terluas yang mampu anda jangkau dalam serangan aktivitas anda. jangan sampai altivitas anda percuma karena terkuras keletihan oleh jarak dan radius wilayah.
4. Ciang, faktor kepemimpinan. Menyangkut wibawa dan kharisma seorang pemimpin yang bijak dan tegas. – anda harus dapat menjadi figur leader yang memiliki visi, kemampuan beradaptasi kepada bawahan, dan kematangan dalam penguasaan mentalitas anak buah. serta menentukan tokoh-tokoh sentral yang bisa anda didik untuk menjadi kepala-kepala pasukan marketing anda dan sekaligus menanamkan doktrin yang positif sehingga mereka mampu menghormati anda secara karakter dan kemampuan kepemimpinan anda. mampu menekan konflik, mempersempit pertikaian, serta mampu menumbuhkan eurofia persaingan yan sehat.
5. Fak, faktor hukum, kedisiplinan, serta struktur organisasi yang rapi dan solid. -anda harus mampu menjadi pemimpin yang pertama kali memulai kedisiplinan, sehingga kedisiplinan anda dapat menjadi contoh nyata sehari-hari. anda juga harus mampu mengkoordinasikan organisasi anda dengan jelas dalam hal tugas, tanggung jawab dan peranan (job description) secara terpadu dan solid. agar dalam pelaksanaan aktivitas strategi anda masing-masing individu dapat secara otomatis memahami apa yang seharusnya mereka lakukan dalam sistim struktur kerja yang anda rancang. pastikan bahwa setiap individu memegang tanggung jawab yang sesuai dan tidak tumpang tindih. hal ini untuk menjaga hambatan secara intern dan memperlancar kinerja sistim itu sendiri.
Nah Jika 5 faktor ini dikuasai, ditambah pertimbangan faktor pendukung lainnya, maka, pemimpin negara akan mampu menyusun rencana perang dan strategi yang sangat efektif dan effisien. Sun Tzu menegaskan: Barang siapa mampu menyusun rencana dengan sangat seksama, akurat, dan detail, dia akan menguasai dan kemudian memenangkan peperangan! Sebaliknya, barang siapa gegabah dan tidak fokus dalam perencanaan, mustahil dia mengusai apalagi menang perang.
Jadi, dari cara menyusun rencana saja, kita sudah dapat meramalkan, kita akan meraih kemenangan, atau akan dikalahkan lawan! Pada 2400 tahun yang lalu, Sun Tzu sudah punya pola pikir dan daya analisis yang sangat strategis. Luar biasa!
Apakah konsep SunTzu ini bisa diaplikasikan di bisnis modern? Tegas jawabannya: Bisa! Ada ungkapan yang berbunyi Che Chi Chie Bie, Pai Chan Pai Sen. Artinya, kita harus mengetahui kekuatan maupun kelemahan diri sendiri. Sekaligus, kita harus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Hasilnya, 100 kali berperang, 100 kali menang! Spektakuler!
Sun Tzu mengingatkan, kemenangan bisa direngkuh melalui penyusunan rencana strategi yang matang. Jangan sekali-kali bertindak gegabah atau sembrono pada tahap yang paling mendasar ini. Adakan penyelidikan, pengumpulan data atau informasi yang lengkap, akurat, detail, menyeluruh, serta tinggi tingkat presisinya.
Kemudian, analisis dengan tajam berbagai faktor di lapangan. Hasilnya, startegi perang yang tidak saja efektif, tetapi juga lebih berdaya guna. Powerful! Di dunia marketing, seni perang Sun Tzu menjiwai konsep modern analisis SWOT. Anda pasti sangat mengenal konsep yang menekankan pentingnya analisis Strength atau Kekuatan, Weakness atau Kelemahan, Opportunity atau Kesempatan, dan Threath atau Ancaman. Berpuluh-puluh tahun lamanya, analsis SWOT ini telah dibuktikan keandalannya oleh para marketer.
Contoh:
Jika kita ingin meluncurkan produk baru. Jaringan baru, dan penguasaan perluasan wilayah. Sebelumnya harus ada analisis potensi pasar maupun kekuatan para pesaing. Baik yang sudah mapan maupun yang baru akan terjun di kancah persaingan. Analisis mulai dari produsen, kualitas, harga, citra merk, segmentasi, SDM, dan variabel-variabel lainnya. Tujuannya supaya strategi fokus, akurat, tepat waktu, dan efektif merebut peluang dan meraih sukses optimal. Spread, speed, focus and Grow.. adalah istilah saya.
Sebaliknya, jika sembrono, data tidak lengkap, informasi tidak akurat, maka analisis akan rendah presisinya. Strategi marketing tidak fokus. Akibatnya, eksekusi strategi tidak maksimal. Membuang banyak energi. Membentur tembok-tembok penghalang. Akhirnya, strategi gagal total. Situasi ini persis seperti ditegaskan dalam konsep lanjutan Sun Tzu: Puk Che Chi Pu Che Bie Pai Chan Pik Pai. Artinya, tidak mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Tidak mengenal kekuatan dan kelemahan musuh. Maka, 100 kali bertempur 100 kali akan kalah!
Dan tak bisa disangkal bahwa, baik di Indonesia maupun mancanegara, tak satu pun produk sukses diluncurkan tanpa perencanaan dan strategi marketing yang matang.
” Are you ready !!?? “
Tapi, jika anda terlibat dalam sebuah sirkulasi sistem yang menuntut anda untuk memulai sebuah strategi dalam hal pengembangan dan penguasaan jaringan kerja, mau tidak mau anda harus bisa menjadi jendral dalam sistem itu sendiri.
Gunakan strategi sun tzu untuk mengawali konsep anda. oke… sekarang kita bahas secara singkat dan mudah-mudahan jelas.
Begini…,
Strategi Seni Perang Sun Tzu, yang sangat hebat itu! Sun Tzu menegaskan, perang adalah masalah yang sangat fundamental bagi sebuah negara. Perang itu menyangkut hidup atau matinya rakyat. Perang, menunjukkan keperkasaan atau kerapuhan pemimpin negara. Perang, juga menentukan kejayaan atau keruntuhan sebuah negara.
Jadi, sebelum memutuskan perang, kekuatan negara dan situasi medan pertempuran harus dipelajari dengan sangat hati-hati, sangat saksama, akurat, dan menyeluruh.
Begitu pentingnya sebuah perencanaan, sehingga Sun Tzu meletakkan penyusunan rencana dalam bab pertama karyanya itu. Judul aslinya adalah she chi bien, yang dapat diartikan Bab Menyusun Rencana.
Sun Tzu mengatakan, setidaknya ada 5 faktor yang harus dikuasai sebagai dasar dalam menyusun rencana perang. Yaitu; Tao, Thien, Tie, Ciang, dan Fak. Apa maksudnya?
1. Tao, faktor moral. Jika pemimpin negara mendapat dukungan moral dari rakyat, maka rakyatnya pasti siap bertempur dan akan rela berkorban. Dalam hal ini anda harus bisa menjadi seorang manager yang mampu dicintai, disegani dan mampu menguasai beberapa karakter supervisor-supervisor dan marketing anda menjadi satu kekuatan yang memiliki satu suara yaitu mendukung misi anda dan mengakuai bahwa dibawah kepemimpinan anda, mereka bisa mengemban tugas mereka.
2. Thien, faktor langit. Menyangkut cuaca, musim, gelap-terang, peluang, dan timing. dengan kata lain, anda harus dapat memilih waktu yang tepat dengan perhitungan yang matang dalam menentukan pembangunan awal semua kreativitas dan rencana-renacana aktivitas anda. misalnya untuk memulai pembangunan pos-pos khusus yang harus anda jadikan posko serangan diwilayah-wilayah calon jajahan anda. sorry sedikit exstrim dengan kata jajahan. dalam hal ini posko itu bisa berarti cabang, satelit, orbit atau apapun namanya.
3. Tie, faktor geografi, jarak, dan terjalnya medan pertempuran. – anda harus mampu mengkalkulasi kemungkinan2 faktor yang dapat menjadi penghambat aktivitas serangan anda. yang lebih condong ke strategis tidaknya wilayah yang akan anda kuasai, sisi deman itu sendiri, juga sisi efek radius terjauh dan terluas yang mampu anda jangkau dalam serangan aktivitas anda. jangan sampai altivitas anda percuma karena terkuras keletihan oleh jarak dan radius wilayah.
4. Ciang, faktor kepemimpinan. Menyangkut wibawa dan kharisma seorang pemimpin yang bijak dan tegas. – anda harus dapat menjadi figur leader yang memiliki visi, kemampuan beradaptasi kepada bawahan, dan kematangan dalam penguasaan mentalitas anak buah. serta menentukan tokoh-tokoh sentral yang bisa anda didik untuk menjadi kepala-kepala pasukan marketing anda dan sekaligus menanamkan doktrin yang positif sehingga mereka mampu menghormati anda secara karakter dan kemampuan kepemimpinan anda. mampu menekan konflik, mempersempit pertikaian, serta mampu menumbuhkan eurofia persaingan yan sehat.
5. Fak, faktor hukum, kedisiplinan, serta struktur organisasi yang rapi dan solid. -anda harus mampu menjadi pemimpin yang pertama kali memulai kedisiplinan, sehingga kedisiplinan anda dapat menjadi contoh nyata sehari-hari. anda juga harus mampu mengkoordinasikan organisasi anda dengan jelas dalam hal tugas, tanggung jawab dan peranan (job description) secara terpadu dan solid. agar dalam pelaksanaan aktivitas strategi anda masing-masing individu dapat secara otomatis memahami apa yang seharusnya mereka lakukan dalam sistim struktur kerja yang anda rancang. pastikan bahwa setiap individu memegang tanggung jawab yang sesuai dan tidak tumpang tindih. hal ini untuk menjaga hambatan secara intern dan memperlancar kinerja sistim itu sendiri.
Nah Jika 5 faktor ini dikuasai, ditambah pertimbangan faktor pendukung lainnya, maka, pemimpin negara akan mampu menyusun rencana perang dan strategi yang sangat efektif dan effisien. Sun Tzu menegaskan: Barang siapa mampu menyusun rencana dengan sangat seksama, akurat, dan detail, dia akan menguasai dan kemudian memenangkan peperangan! Sebaliknya, barang siapa gegabah dan tidak fokus dalam perencanaan, mustahil dia mengusai apalagi menang perang.
Jadi, dari cara menyusun rencana saja, kita sudah dapat meramalkan, kita akan meraih kemenangan, atau akan dikalahkan lawan! Pada 2400 tahun yang lalu, Sun Tzu sudah punya pola pikir dan daya analisis yang sangat strategis. Luar biasa!
Apakah konsep SunTzu ini bisa diaplikasikan di bisnis modern? Tegas jawabannya: Bisa! Ada ungkapan yang berbunyi Che Chi Chie Bie, Pai Chan Pai Sen. Artinya, kita harus mengetahui kekuatan maupun kelemahan diri sendiri. Sekaligus, kita harus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Hasilnya, 100 kali berperang, 100 kali menang! Spektakuler!
Sun Tzu mengingatkan, kemenangan bisa direngkuh melalui penyusunan rencana strategi yang matang. Jangan sekali-kali bertindak gegabah atau sembrono pada tahap yang paling mendasar ini. Adakan penyelidikan, pengumpulan data atau informasi yang lengkap, akurat, detail, menyeluruh, serta tinggi tingkat presisinya.
Kemudian, analisis dengan tajam berbagai faktor di lapangan. Hasilnya, startegi perang yang tidak saja efektif, tetapi juga lebih berdaya guna. Powerful! Di dunia marketing, seni perang Sun Tzu menjiwai konsep modern analisis SWOT. Anda pasti sangat mengenal konsep yang menekankan pentingnya analisis Strength atau Kekuatan, Weakness atau Kelemahan, Opportunity atau Kesempatan, dan Threath atau Ancaman. Berpuluh-puluh tahun lamanya, analsis SWOT ini telah dibuktikan keandalannya oleh para marketer.
Contoh:
Jika kita ingin meluncurkan produk baru. Jaringan baru, dan penguasaan perluasan wilayah. Sebelumnya harus ada analisis potensi pasar maupun kekuatan para pesaing. Baik yang sudah mapan maupun yang baru akan terjun di kancah persaingan. Analisis mulai dari produsen, kualitas, harga, citra merk, segmentasi, SDM, dan variabel-variabel lainnya. Tujuannya supaya strategi fokus, akurat, tepat waktu, dan efektif merebut peluang dan meraih sukses optimal. Spread, speed, focus and Grow.. adalah istilah saya.
Sebaliknya, jika sembrono, data tidak lengkap, informasi tidak akurat, maka analisis akan rendah presisinya. Strategi marketing tidak fokus. Akibatnya, eksekusi strategi tidak maksimal. Membuang banyak energi. Membentur tembok-tembok penghalang. Akhirnya, strategi gagal total. Situasi ini persis seperti ditegaskan dalam konsep lanjutan Sun Tzu: Puk Che Chi Pu Che Bie Pai Chan Pik Pai. Artinya, tidak mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Tidak mengenal kekuatan dan kelemahan musuh. Maka, 100 kali bertempur 100 kali akan kalah!
Dan tak bisa disangkal bahwa, baik di Indonesia maupun mancanegara, tak satu pun produk sukses diluncurkan tanpa perencanaan dan strategi marketing yang matang.
” Are you ready !!?? “
Labels: Strategi Suntzu
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home